

KECAMATAN SURUH
KABUPATEN TRENGGALEK
Adat dan Budaya
Kesenian di Kecamatan Suruh
Kecamatan Suruh adalah Kecamatan yang memiliki wilayah yang didominasi oleh pegunungan. hanya 20 % wilayah dataran. hal tersebut mempengaruhi kebudayaan yang berkembang di wilayah kecamatan suruh.
Kesenian di wilayah Suruh yang paling banyak adalah Kesenian Jaranan, selain itu juga berkembagn kesenian Tiban yang selama ini selalu dilestarikan keberadaannya. salah satunya melalui kegiatan karnafal di kecamatan suruh yang diadakan setiap bulan agustus atau perayaan hari kemerdekaan indonesia
selain ke dua kesenian dia tas ada beberapa kesenian yang berkembang misalnya: Wayang, Karawitan, Reog, Orkes, dan Berjanjen
-
Kesenian Jaranan
Jaranan adalah budaya yang selama ini selalu dilestarikan oleh Masyarakat Suruh. Jaranan selalu digunakan pada setiap acara acara. selain itu, di tingkat Kabupaten juga selalu dilaksanakan festifal jaranan setiap tahun. Festifal ini selalu di ikuti oleh kelompok jaranan dari berbagai daerah di Kabupaten trenggalek

2. Kesenian Tiban
Ritual Tiban atau tari Tiban berasal dari kata dasar “tiba” bahasa Jawa yang berarti “jatuh”. Tiban mengandung arti timbulnya sesuatu yang tidak diduga sebelumnya. Dalam konteksnya dengan peristiwa tersebut, maka tiban di sini menunjuk kepada hujan yang jatuh dengan mendadak terjatuh dari langit. yang dalam percakapan sehari-hari disebut udan tiban, udan
​
Tiban merupakan tari atau ritual rakyat yang turun temurun menjadi bagian kebudayaan masyarakat Jawa Timur, terutama pada daerah Trenggalek, Blitar, Kediri dan Tulungagung. Tari Tiban selalu dipertujukkan saat musim kemarau. Tarian tiban adalah sebuah permintaan permohonan kepada yang maha kuasa berharap untuk diturunkanya hujan. Ada makna dalam dibalik ritual tarian tiban yaitu sebuah harapan sebuah pesan yang luhur demi lestarinya alam. Bukanlah kekerasan yang ditonjolkan melainkan nilai-nilai luhur atau sebuah pesan untuk menjaga keseimbangan alam.
